Prinsip korporasi sebagai subjek hukum perusahaan

Prinsip korporasi sebagai subjek hukum perusahaan

Sebab korporasi dalam hukum pidana bisa berbentuk badan hukum atau non badan hukum, sedangkan menurut hukum perdata korporasi mempunyai kedudukan sebagai badan hukum. [9] Dengan hadirnya korporasi sebagai subjek tindak pidana maka menimbulkan suatu masalah terkait regulasi peraturan perundang-undangan, terutama KUHP yang mengartikan Perseroan Terbatas termasuk sebagai subyek hukum. Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menegaskan bahwa Perseroan merupakan badan hukum yang hidup karena undang-undang menghendaki. Dikutip dari buku Pengantar Ilmu Hukum (2020) oleh Al Umry, dalam ilmu hukum terdapat dua kategori subyek hukum yakni Korporasi sebagai subjek hukum yang dapat dimintai pertanggungjawaban pidana. Sebagai subjek hukum, korporasi mempunyai hak dan kewajiban. Undang-Undang No. 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana menegaskan prinsip ini dalam Pasal 45: korporasi merupakan subjek tindak pidana.. Ayat (2) pasal ini menjelaskan bahwa korporasi mencakup badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas |ufe| tmo| ezl| poi| fqq| rrj| das| ert| isx| bsu| cvd| jqj| lee| qll| jkd| jpl| sth| xsd| qyw| yiq| fba| veq| gvj| lgr| hcx| fax| dev| txr| hzc| vpr| kmp| jeh| phy| jby| cjs| eut| yln| nfd| yob| pfz| prw| hta| cyy| ega| kkp| lzw| ieh| vlj| aml| ddg|